kini kita.

Aku menatapmu dalam pada musim panas lalu
Yang ke tujuh belas
Dan yang kedua
Sepanjang jalan raga ini menapak

Kali itu yang kedua
Kau berpangutan hangat
Dalam pola yang berbeda
Dalam elegi yang tak serumpun

Gila kali ini.
Musim panas ke delapan belas
Kian dalam saja terjatuh aku
Meski sempat terantuk ini tumit

Pada angka yang hampir dua dekade,
Kuputuskanlah disini;
Berhenti saja berjalan
Aku disini dan membangun pondok juga pekarangan.

Komentar

Postingan Populer