Berdiri di Persimpangan

hampir senja kemarin menyergapku. 

di ujung malam yang hampir jiwaku berdarah - darah.

mungkin bukan di kehidupan ini jalanku kesana

mungkin jadi di hidup yang selanjutnya


kerikil di pelupuk mata tak juga aku seka, biarkan jadi daging.

merekah merah maksud tiadaku untuk pencipta

yang terucap dalam ayat - ayat kita berbeda

dan aku beridiri di persimpangan jalan


tak pula aku tau kemana akan awan gelap ini mengarah

dan duka oleh tuan kian dalamnya tertancap

di relung ibu dari anak - anakku, tersebut harap yang mungkin tak terucap

semoga ke kiri atau jalan buntu, kita tetap dirangkul manisnya kehidupan

Komentar

Postingan Populer