Ia Yang Akan Terus Hidup
dia kini sendiri.
mungkin kini ia ingin mengejar sesuatu,
atau ingin menggapai mimpi yang bahkan tak ia hitung satu - satu.
ia kemarin pulang,
dan saya malah terbenam. oleh rasa yang lupa saya tengok bertahun lalu.
namun oleh hadirnya terakhir,
saya akhirnya diingatkan agar tetap bernafas bebas.
disana ada hidup yang harus ditatap, ditaklukan.
agak sendu, namun saya kembali pada masa lalu.
yang dahulu itu. yang benar - benar hidup.
saat tanggung jawab adalah salah satu sarana penting mencari senyum orang - orang terkasih. mungkin kini bukan lagi dia, kini dalam wujud orang tua dan diri saya di masa mendatang.
yang gila adalah saya menjadi berhasrat untuk tetap membiarkan ia hidup, mengingatkan setiap pagi, memaki berbagai hal yang diabaikan.
ia saya biarkan hidup dalam hati.
agar ada yang terus berkobar.
menanti segala sesuatu menjadi teratur,
menjadi siap saat kelak dalam sosok manusia paripurna.
ia saya jadikan suara dalam telinga
motorik dalam jemari
tenaga dalam kaki
yang terus menerus bersinergi dalam menopang diri
agar terus hidup, tanpa sempat memikirkan mati.
mungkin kini ia ingin mengejar sesuatu,
atau ingin menggapai mimpi yang bahkan tak ia hitung satu - satu.
ia kemarin pulang,
dan saya malah terbenam. oleh rasa yang lupa saya tengok bertahun lalu.
namun oleh hadirnya terakhir,
saya akhirnya diingatkan agar tetap bernafas bebas.
disana ada hidup yang harus ditatap, ditaklukan.
agak sendu, namun saya kembali pada masa lalu.
yang dahulu itu. yang benar - benar hidup.
saat tanggung jawab adalah salah satu sarana penting mencari senyum orang - orang terkasih. mungkin kini bukan lagi dia, kini dalam wujud orang tua dan diri saya di masa mendatang.
yang gila adalah saya menjadi berhasrat untuk tetap membiarkan ia hidup, mengingatkan setiap pagi, memaki berbagai hal yang diabaikan.
ia saya biarkan hidup dalam hati.
agar ada yang terus berkobar.
menanti segala sesuatu menjadi teratur,
menjadi siap saat kelak dalam sosok manusia paripurna.
ia saya jadikan suara dalam telinga
motorik dalam jemari
tenaga dalam kaki
yang terus menerus bersinergi dalam menopang diri
agar terus hidup, tanpa sempat memikirkan mati.
jangan cepat kembali cin
jangan hidup di depan mata saya dahulu
jadilah lentera saja
agar saya tidak lupa
bahwa rindumu yang dahulu
kini menjelma dalam kereta yang sempat ragu.
Komentar
Posting Komentar