Huruf Ketiga
satu dua malam dalam hujan yang gemericik, di halaman belakang rumahmu; gelap menyusup ditengah sepi semak - semak duri dan ilalang pohon belimbing.
aku dan kau tak mau kelihatan oleh tetangga agar katanya tak ada obrolan ringan di gerobak tukang sayur esok.
terus saja disitu, dengan kopi dan biskuit tanpa kalori, kau guyonkan hari - harimu yang tidak aku tengok siang harinya. katanya kau berbincang dengan petualang gila dan kawanan perompaknya, atau tentang si gudang belakang itu, dengan tatapan kosong menarik rambulan dari matamu.
aku dan kau tak mau kelihatan oleh tetangga agar katanya tak ada obrolan ringan di gerobak tukang sayur esok.
terus saja disitu, dengan kopi dan biskuit tanpa kalori, kau guyonkan hari - harimu yang tidak aku tengok siang harinya. katanya kau berbincang dengan petualang gila dan kawanan perompaknya, atau tentang si gudang belakang itu, dengan tatapan kosong menarik rambulan dari matamu.
kau pun nyatanya tak akan pernah tau, halaman belakang itu adalah teras ku yang paling rindu. ku sapu bahkan ranting - ranting yang menyusup setitik agar kaki lincahmu tak perlu terantuk. atau tentang batu - batu yang terhempas dari jalanan ku pendam dalam - dalam supaya kita berteduh sonder orang lupa dunia.
memang kau tak perlu tau.
sekejap itu saja aku sudah rindu.
sekejap itu saja aku sudah rindu.
Komentar
Posting Komentar