ia

kemudian dengan begitu angkuhnya, ia berjalan sekonyong saja dalam ruangan penuh hingar bingar pasar. tak berujung pada apapun jalan setapak itu. maka tanpa ujung ia berjalan.
kian jauh tumitnya melangkah, riuh manusia semakin tak pelaknya menjadi - jadi.

namun diantara kerumunan pengagum raga, terselip seorang yang begitu lama termangu pada dongeng bertemu nya bulan dengan gelap malam. seorang pengagum rasa dengan resah bermandi puas pada matanya, begitu parah. bahkan dedaunan pintu pada ujung dipan tak sanggup mengkhayal betapa dalam nya pertanyaan akan nasib.

maka ia terus berjalan.

di kemudian waktu, sesaat setelah triwulan kedua ia berjalan, bocah resah telah sampai pada hadapnya. mereka mulai menjadi bagian lain dari kisah masa muda manusia.
detik selanjutnya mereka berjanji, ini masa muda tak boleh begitu saja karam. pula berjuang rasa.

bocah yang resah menjadi gegabah. mulai dengan sedikit, ditimbunnya harap - harap masa yang akan datang. tentang pemenuhan - pemenuhan baru itu.
tentang ia kini dibiarkan saja gelap mata karena tak sedikit pun memberi salam pada hidup yang menjadikannya ada. bagian - bagian kecil yang menjadikan nafas begitu bahagia.