mungkin sejak sekarang?

mungkin sejenak aku harus diam
melantunkan sajak yang berjelaga dalam doa
tentang sederhana senyum kau
bagaimana elok sentuhan rasa menghasilkan porak-poranda.

mungkin mentari nanti berteriak dari lintang lain.
maka kesana aku mengabdi.
tak lagi pada sabda raga kau,
mentari masa muda ku.

mungkin agar jelas segalanya,
tampakan tuan pemenang semesta,
dengan penuh sudi akan ku tatap,
kehidupan kita pada cerita masa selanjutnya.

Komentar

Postingan Populer