aku mencintai rintik hujan.

kau pula adalah penghujan itu.
satu terakhir setelah rintik lain kini berdiam dalam rumah,
begitu  aku jatuh dalam mendung
yang lalu kusebut akar - akar duka.

kau pula anak - anak langit.
sekonyong datang ramai - ramai
menimbun senyum tanpa asal
kemudian mengering tanpa sempat terjaring.

kau pula gulungan mendung senja ku.
belum berjanji saat ringan hilang,
tanpa salam menyeringai datang;
dan setelah semuanya? kau lupa akan pernah singgah sekejap.

Komentar

Postingan Populer