Ujung Jalan
aku sesap kopi di meja ruang makan
dulu kita duduk di dua dari empat bangku adanya.
bincang - bincang persoalan kau dan hidup siang
tolak telak persoalan aku dan hidup kelam.
makin larut kau mulai bosan, lempar pandangan ke halaman belakang,
rumahku yang banyak cerita,
prahara,
luka.
jam 9.
matamu jengah.
mencari - cari persoalan hidup orang,
yang ternyata aku pelakunya,
aku jadi penuh terka.
lalu dalam siasat kau pamit,
pulangmu yang selalu aku enggan.
aku jadi sesap kopi di bawah lampu,
sambil buang pandang ke ujung jalan;
menunggu kau lupa jalan,
raih tangan dan rela kuajak lagi buka obrolan.
Komentar
Posting Komentar